Minggu, 11 April 2010

Persiapan Menghadapi UN tahun 2010

PERSIAPAN MENGHADAPI UN 2009/2010

Ujian Nasional (UN) SMP masih beberapa bulan lagi, namun persiapan menghadapi moment penting tersebut telah dilakukan sedini mungkin. UN menjadi perhatian serius seluruh komponen sekolah termasuk orang tua siswa dan masyarakat, banyak arang menganggap salah satu sekolah yang berhasil adalah jika dapat meluluskan siswanya dalam UN sebanyak-banyaknya.
Untuk SMPN 3 TAMAN tahun 2008/2009 dapat meluluskan 100 % siswanya yang mengikuti UN dan untuk Tahun Pelajaran 2009/2010 juga menargetkan lulus 100 % dan bahkan berharap menjadi sekolah dengan rata-rata nilai UN tertinggi di kabupaten Sidoarjo, oleh karena itu saat ini telah mempersiapkan diri seoptimal mungkin untuk mencapai target tersebut.
Persiapan yang dilakukan secara komprehensif baik menyangkut fasilitas, media dan metode pembelajaran maupun kesiapan sumberdaya manusianya yaitu guru dan siswa, misalnya untuk siswa mulai dilaksanakan jam pengayaan sejak 1 bulan yang lalu dengan menfokuskan pada review pelajaran kelas X dan XI. Pengayaan ini dilaksankan setiap hari mulai jam 14.00 s/d 16.00 WIB yaitu untuk mata melajaran UN bersifat wajib diikuti oleh siswa kelas XII dan pelajaran non UN bersifat sukarela sesuai pilihannya,
selain itu pad setiap hari Jumat minggu ke 4 dilaksanakan doa besama yaitu dengan membaca sutat Yasin untuk lebih mendekatkan diri kepada Alloh swt dan keberhasilan SMPN 3 TAMAN.
Sedangkan untuk guru yang mengampu Mata Pelajaran UN telah mengikuti workshop UN dari tanggal 26 s/d 28 Oktober 2009 yang diselenggarakan oleh Dinas Pendidikan Kabupaten Sidoarjo. Dalam kegiatan ini difokuskan pada pertama, telaah sola-soal UN tahun lalu, kedua, membidik dan memprediksi soal-soal UN tahun 2009/2010, ketiga, membuat soal untuk latihan/ tryout, keempat, membuat strategi pembelajaran yang pas, upaya lain adalah mengintensifkan kelompok MGMP di sekolah dengan demikian materi pembelajaran, media dan strateginya terus didiskusikan dan diperbaiki.

Sabtu, 21 November 2009

Sejarah Berdirinya Burger Kill



Ini merupakan sebuah cerita pendek dari 12 tahun perjalanan karir bermusik dari sebuah band super keras yang telah menjadi fenomena di populasi musik keras khususnya di Indonesia. Sebuah band yang namanya diambil dari selewengan sebuah nama restaurant fast food asal Amerika, ya mereka adalah Burgerkill band asal origin Ujungberung, tempat orisinil tumbuh dan berkembangnya komunitas Death Metal / Grindcore di daerah timur kota Bandung. Band lulusan scene Uber ( nama keren Ujungberung ) selalu dilengkapi gaya Stenografi Tribal dan musik agresif yang super cepat, Jasad, Forgotten, Disinfected, dan Infamy to name a few. Burgerkill berdiri pada bulan Mei 1995 berawal dari Eben, scenester dari Jakarta yang pindah ke Bandung untuk melanjutkan sekolahnya. Dari sekolah itulah Eben bertemu dengan Ivan, Kimung, dan Dadan sebagai line-up pertamanya. Band ini memulai karirnya sebagai sebuah side project yang ga punya juntrungan, just a bunch of metal kids jamming their axe-hard sambil menunggu band orisinilnya dapat panggilan manggung. Tapi tidak buat Eben, dia merasa bahwa band ini adalah hidupnya dan berusaha berfikir keras agar Burgerkill dapat diakui di komunitasnya. Ketika itu mereka lebih banyak mendapat job manggung di Jakarta melalui koneksi Hardcore friends Eben, dari situlah antusiasme masyarakat underground terhadap Burgerkill dimulai dan fenomena musik keras tanpa sadar telah lahir di Indonesia. Walhasil line-up awal band ini pun tidak berjalan mulus, sederet nama musisi underground pernah masuk jajaran member Burgerkill sampai akhirnya tiba di line-up solid saat ini. Ketika dimulai tahun 1995 mereka hanya berpikir untuk manggung, pulang, latihan, manggung lagi dst. Tidak ada yang lain di benak mereka, tapi semuanya berubah ketika mereka berhasil merilis single pertamanya lewat underground phenomenon Richard Mutter yang merilis kompilasi cd band-band Bandung pada awal 1997. Nama lain seperti Full Of Hate, Puppen, dan Cherry Bombshell juga bercokol di kompilasi yang berjudul "Masaindahbangetsekalipisan" tersebut. Memang masa itu masa indah musik underground. Everything is new and new things stoked people! Tidak tanggung lagu Revolt! dari Burgerkill menjadi nomor pembuka di album yang terjual 1000 keping dalam waktu singkat ini. Setelah mengenal nikmatnya menggarap rekaman, anak anak ini tidak pernah merasa ingin berhenti, dan pada akhir tahun 1997 mereka kembali ikut serta dalam kompilasi "Breathless" dengan menyertakan lagu "Offered Sucks" didalamnya. Awal tahun 1998 perjalanan mereka berlanjut dengan rilisan single Blank Proudness, pada kompilasi band-band Grindcore Ujungberung berjudul "Independent Rebel". Yang ketika itu dirilis oleh semua major label dengan distribusi luas di Indonesia dan juga di Malaysia. Setelah itu nama Burgerkill semakin banyak menghias concert flyers di seputar komunitas musik underground. The Antics went higher, semakin banyak fans berat menunggu kehadiran mereka diatas panggung. Burgerkill sang Hardcore Begundal! Disekitar awal tahun 1999, mereka mendapat tawaran dari perusahaan rekaman independent Malaysia, Anak Liar Records yang berakhir dengan deal merilis album Three Ways Split bersama dengan band Infireal (Malaysia) dan Watch It Fall (Perancis). Hubungan dengan network underground di Malaysia dan Singapura berlanjut terus hingga sekarang. Burgerkill menjadi langganan cover zine independent di negara-negara tersebut dan berimbas dengan terus bertambahnya fans mereka dari negeri Jiran. Di tahun 2000, akhirnya Burgerkill berhasil merilis album perdana mereka dengan title "Dua Sisi" dan 5000 kaset yang di cetak oleh label indie asal Bandung, Riotic Records ludes habis dilahap penggemar fanatik yang sudah tidak sabar menunggu sejak lama. Di tahun yang sama, band ini juga merilis single "Everlasting Hope Never Ending Pain" lewat kompilasi "Ticket To Ride", sebuah album yang benefitnya disumbangkan untuk pembangunan sebuah skatepark di kota Bandung. Single terakhir menjadi sebuah jembatan ke era baru Burgerkill, dimana masa awal mereka lagu-lagu tercipta hasil dari pengaruh band-band Oldschool Hardcore, Name it: Minor Threat, 7 Seconds, Gorilla Biscuits, Youth of Today, Sick of it All, Insted, Etc. Seiring dengan waktu, mereka mulai untuk membuka pengaruh lain. Masuklah pengaruh dari band band Modern Metal dan Newschool Hardcore dengan beat yang lebih cepat dan lebih agresif, selain itu juga riff-riff powerchord yang enerjik menjadi bagian kental pada lagu-lagu Burgerkill serta dilengkapi oleh fill-in gitar yang lebih menarik. Anak-anak ini memang tidak pernah puas dengan apa yang mereka hasilkan, mereka selalu ingin berbuat lebih dengan terus membuka diri pada pengaruh baru. Hampir semua format musik keras dilahap dan di interprestasikan kedalam lagu, demikianlah Burgerkill berkembang menjadi semakin terasah dan dewasa. Lagu demi lagu mereka kumpulkan untuk menjadi sebuah materi lengkap rilisan album kedua. Beberapa Mainstream Achievement pun sempat mereka rasakan, salah satunya menjadi nominator Band Independent Terbaik ala majalah NewsMusik di tahun 2000. Awal tahun 2001 pun mereka berhasil melakukan kerjasama dengan sebuah perusahaan produk sport apparel asal Amerika: PUMA yang selama 1 tahun mensupport setiap kali Burgerkill melakukan pementasan. Dan sejak Oktober 2002 sebuah produk clothing asal Australia: INSIGHT juga mensupport dalam setiap penampilan mereka. Pertengahan Juni 2003, Burgerkill menjadi band Hardcore pertama di Indonesia yang menandatangani kontrak sebanyak 6 album dengan salah satu major label terbesar di negeri ini, Sony Music Entertainment Indonesia. Dan setelah itu akhir tahun 2003, Burgerkill berhasil merilis album kedua mereka dengan title "Berkarat". Lagu-lagu pada album ini jauh lebih progressif dan penuh dengan teknik yang lebih terasah dibandingkan album sebelumnya. Hampir tidak ada lagi nuansa straight forward dan moshpart sederhana ala band standard Hardcore yang tercermin dari single-single awal mereka. Pada sector vocal dengan tetap mengedepankan nuansa depresif dan kelam, karakter vocal Ivan sang vokalis Bengal lebih berani dimunculkan dengan penulisan bahasa pertiwi dan artikulasi kata yang lebih jelas. Dan di sector musik pun, Toto, Eben, Andris dan gitaris baru mereka Agung semakin berani menjelajahi daerah-daerah baru yang sebelumnya tidak pernah dijajaki kelompok musik keras manapun di Indonesia. Sebuah kejutan hadir pada pertengahan tahun 2004, lewat album "Berkarat" Burgerkill masuk kedalam salahsatu nominasi dalam salah satu event Achievement musik terbesar di Indonesia "Ami Awards". Dan secara mengejutkan mereka berhasil menyabet award tahunan tersebut untuk kategori "Best Metal Production". Sebuah prestasi yang mungkin tidak pernah terlintas di benak mereka, dan bagi mereka hal tersebut merupakan sebuah tanggung jawab besar yang harus mereka buktikan melalui karya-karya mereka selanjutnya. Di awal tahun 2005 di tengah kesibukan mereka mempersiapkan materi untuk album ketiga, Toto memutuskan untuk meninggalkan band yang telah selama 9 tahun dia bangun bersama. Namun kejadian ini tidak membuat anak-anak Burgerkill putus semangat, mereka kembali merombak formasinya dengan memindahkan Andris dari posisi Bass ke posisi Drums dan terus melanjutkan proses penulisan lagu dengan menggunakan additional bass player. Sejalan dengan selesainya penggarapan materi album ketiga, tepatnya November 2005, Burgerkill memutuskan kontrak kerjasama dengan Sony Music Entertainment Indonesia dikarenakan tidak adanya kesepakatan dalam pengerjaan proyek album ketiga. So guys...these kids always have a great spirit to keep blowing their power, dan akhirnya mereka sepakat untuk tetap merilis album ke-3 "Beyond Coma And Despair" di bawah label mereka sendiri Revolt! Records di pertengahan Agustus 2006. Album ketiga yang memiliki arti sangat dalam bagi semua personil Burgerkill baik secara sound, struktur, dan format musik yang mereka suguhkan sangat berbeda dengan dua album sebelumnya. Materi yang lebih berat, tegas, teknikal, dan berani mereka suguhkan dengan maksimal disetiap track-nya. Namun tak ada gading yang tak patah, sebuah musibah terbesar dalam perjalanan karir mereka pun tak terelakan, Ivan sang vokalis akhirnya menghembuskan nafas terakhirnya ditengah-tengah proses peluncuran album baru mereka di akhir Juli 2006. Peradangan pada otaknya telah merenggut nyawa seorang ikon komunitas musik keras di Indonesia. Tanpa disadari semua penulisan lirik Ivan pada album ini seolah-olah mengindikasikan kondisi Ivan saat itu, dilengkapi alur cerita personal dan depresif yang terselubung sebagai tanda perjalanan akhir dari kehidupannya. "Beyond Coma And Despair" sebuah album persembahan terakhir bagi Ivan Scumbag yang selama ini telah menjadi seorang teman, sahabat, saudara yang penuh talenta dan dedikasi dengan disertai karakter karya yang mengagumkan. Burgerkill pun berduka, namun mereka tetap yakin untuk terus melanjutkan perjalanan karir bermusik yang sudah lebih dari 1 dekade mereka jalani, dan sudah tentu dengan menghadirkan seorang vokalis baru dalam tubuh mereka saat ini. Akhirnya setelah melewati proses Audisi Vokal, mereka menemukan Vicki sebagai Frontman baru untuk tahap berikutnya dalam perjalanan karir mereka. Dan pada awal Januari 2007 mereka telah sukses menggelar serangkaian tour di kota-kota besar di Pulau Jawa dan Bali dalam rangka mempromosikan album baru mereka. Target penjualan tiket di setiap kota yang didatangi selalu mampu mereka tembus, dan juga ludesnya penjualan tiket di beberapa kota menandakan besarnya antusiasme masyarakat musik cadas di Indonesia terhadap penampilan Burgerkill. A written story just wouldn't enough, tunggu kejutan dan dengarkan album baru mereka, tonton konsernya dan rasakan sensai musik keras yang tak akan kamu lupakan...BURGERKILL HARDCORE BEGUNDAL IN YOUR FACE, WHATEVER!!!




Band killing me inside adalah band yang bergenre Modern Rock atau juga Emo. Band ini berdiri pada awal tahun 2006 dengan personil awal yaitu: Sansan sebagai vokalis, Raka dan Josaphat sebagai gitaris, Onadio sebagai bassis dan Rendy pada drum. Namun pada pertengahan 2008, Raka (gitaris) Killing Me Inside terpaksa mengundurkan diri untuk bergabung dengan band lain (Vierra) karena beberapa alasan.

Menurut tulisan Raka di Myspace "Gue harus mengundurkan diri dari band ini (Killms) karena adanya bentrok antara 2 band yaitu Killing Me Inside dan Vierra. Kedua band ini akan menjalankan kontrak dimana suatu pihak tidak membolehkan playernya untuk mempunyai lebih dari 1 band. Saat ini gue berada di posisi yang bagi gue hasil akhirnya sama skali bukan apa yang gua inginkan, dimana gue diharuskan untuk memilih Vierra yang disebabkan oleh "suatu faktor keluarga" yang sama sekali gak bisa gue tolak,"

Ketika memasuki tahun 2009, setelah beberapa kali manggung dan tour Sansan (Vokalis) dan Rendy (Drum) meninggalkan band dan juga karena beberapa alasan. Sansan sebagai vokalis keluar karena memang pilihannya dia sendiri untuk keluar (sekarang ada di Pee Wee Gaskins) dan Rendy sebagai Drummer mengundurkan diri karena sibuk untuk rencana jangka panjangnya demi masa depan.

Formasi terbaru (saat artikel ini ditulis)adalah sebagai berikut: Onadio sebagai vokalis, Josaphat pada gitar, Agung pada bass dan Davi untuk menggantikan Rendy pada drum. Band ini sudah mempunyai satu album yaitu "A Fresh Start For Something New" yang hitsnya lagunya yaitu "The Tormented".

Jumat, 20 November 2009

Biografi The Rev a7x

jamessullivan5612bm2


Nama lahir James Owen Sullivan
Nama lain The Reverend Tholomew Plague, Rat Head, The Rev, Mr. Plague, Jimmy
Lahir 9 Februari 1981 (umur 28)
Genre Metalcore, Hard Rock, Heavy Metal,Third Wave Ska, Avant-Garde Metal, Hardcore Punk
Pekerjaan Musician, Songwriter, Drummer, Percussionist
Instrumen Drums,Guitar, Bass, Piano, Vocals
Tahun aktif 1999–Present
Perusahaan rekaman Warner Bros. Records, Good Life Recordings, Hopeless Records, Bucktan Records
Terkait
dengan
Avenged Sevenfold
Pinkly Smooth
Suburban Legends, Ballistico

James Owen Sullivan, (lahir 9 Februari 1981; umur 28 tahun; lebih dikenal dengan nama The Rev atau The Reverend Tholomew Plague) adalah seorang drummer sekaligus penyanyi latar untuk grup musik Avenged Sevenfold. The Rev juga sempat menjadi penyanyi utama pada grup musik Pinkly Smooth.

Biografi

The Rev adalah anak tunggal. Pada masa kecilnya, dia seringkali dikeluarkan dari sekolah. The Rev juga sudah tujuh kali masuk penjara karena kejadian-kejadian seperti berkelahi di dalam bar.

download album

Di Indonesia, Saosin Disambut Lebih Meriah Ketimbang di AS

Di Indonesia, Saosin Disambut Lebih Meriah Ketimbang di AS

Lihat Biografi Adrie Subono
Kapanlagi.com - Band beraliran emo dari California, Amerika Serikat (AS), Saosin, mengaku tidak menyangka sambutan yang diterimanya akan sangat meriah di Jakarta.

"Kami bahkan tidak mendapat sambutan semeriah ini di Amerika. Ini sangat keren," kata gitaris Saosin, Beau Burchell, mengomentari puluhan wartawan yang mendatangi jumpa pers band tersebut di Hotel Mulia, Minggu (20/5) siang.

"Ini juga kali pertama kami tampil dengan ribuan penonton dan panggung besar," tambah Beau tentang 3.200 pemegang tiket yang akan mendatangi konser perdana mereka di Indonesia yang menjadi negara pertama di Asia yang mereka kunjungi, yang digelar di Stadion Tennis Indoor, Jakarta, Minggu (20/5) malam.

Saosin yang berarti 'hati-hati' dari bahasa Mandarin kuno beranggotakan Cove Reber (vokal), Beau Burchell (gitar), Justin Shekoski (gitar), Chris Sorenson (bass), dan Alex Rodriguez (drum), yang hingga kini telah mengeluarkan tiga album.

Kedatangan Saosin ke Jakarta disebut promotor dari Java Musikindo, Adrie Subono, adalah satu hal yang tidak disengaja.

"Mereka sedang manggung di Australia dan kami menawarkan, daripada pulang dengan tangan kosong, kenapa tidak mampir di Jakarta?" papar Adrie.

Tidak hanya pihak manajemen Saosin yang menerima tawaran Adrie, namun para personil Saosin sendiri sangat tertarik dengan Jakarta, sebelum datang mereka telah melakukan browsing di internet tentang Jakarta, dan memberi pemandu mereka, Melanie Subono, daftar panjang tempat-tempat yang ingin mereka datangi.

"Kami juga banyak menerima surat elektronik (e-mail) dari para penggemar kami di Jakarta yang 'memanggil' kami kemari," kata Beau.

Band yang terbentuk tahun 2003 itu memang telah mempunyai kelompok penggemar sendiri di internet, tercatat lima juta user mengunduh lagu mereka di laman myspace.com dan 36 ribu album EP pertama mereka Saosin terjual di minggu pertama penjualan di AS.

Penampilan perdana mereka di Indonesia akan diawali dengan penampilan band lokal Saint Loco yang akan membawakan sekitar enam lagu.

Biografi Sum 41


Nama
SUM41

Asal Kota
Ontario ( Kanada )

Personil Band
Deryck Whibley ( Vocal,Guitar ), Steve Jocz ( Drum ), Dave Baksh ( Guitar ) dan Jason McCalsin ( Bass )

Debut Album
Half Hour Of Power

Sum 41 dibentuk di Ontario, Canada tahun 1996 oleh Deryck Whibley dan Steve Jocz. Grup in sempat memakai nama Kaspir sebelum akhirnya memutuskan bahwa Sum 41 lebih cocok buat mereka.

Album pertama mereka HALF HOUR OF POWER dirilis Island Records tahun 2000 dan berhasil meraih platinum hanya dari penjualan di Canada saja. Album berikutnya yang dirilis 1 tahun kemudian malah berhasil meraih 3 platinum. Album bertitel ALL KILLER NO FILLER ini masih dirilis oleh Island Records.

Warna musik Sum 41 banyak dipengaruhi oleh NOFX dan The Beastie Boys walaupun mereka menyebut juga Judas Priest dan Iron Maiden sebagai sumber inspirasi mereka.

Pada tahun 2004, Sum 41 mengunjungi Republik Demokratik di mana terjadi perang saudara yg merupakan inspirasi album keempat mereka CHUCK. Nama Chuck didapat dari Chuck Pelletier, seorang A.U.N yang menyelamatkan hidup mereka ketika mereka di Kongo. Pada 12 oktober album Chuck dirilis dengan suara yang lebih keras dan tidak ada humor lagi di dalamnya. Single pertamanya "We're All To Blame" yang lebih terdengar metal daripada punk diikuti "Pieces" lagu tenang yang masuk Top Chart di Kanada dan "Some Say" singel yg hanya dirilis di Kanada bersamaan dengan "No Reason" yg videonya hanya ada di US dan Eropa. Walaupun warna punk terasa cukup kuat pada lagu-lagu mereka, jenis musik yang mereka mainkan masih sering diperdebatkan para fans. Mungkin karena musik mereka yang merupakan perpaduan dari banyak aliran musik.

Pada bulan Juli tahun 2006, gitaris Sum 41, Dave mengundurkan diri dari Sum 41. Alasannya adalah karena Dave merasa sudah tidak cocok lagi dengan musik Sum 41. Deryck pernah mengungkapkan bahwa Dave sebenarnya sudah tidak tertarik lagi dengan aliran musik Sum 41 sejak album Does This Look Infected?. Dan akhirnya setelah mendengarkan contoh lagu di album Underclass Hero, Dave memutuskan untuk mengundurkan diri dan membuat band metal yang bernama Brown Brigade.

Cone pun juga mempunyai side-project band yang bernama The Operation M.D dan beraliran Rock-Garage-Alternative. Cone berdua dengan Tod Morse (H2O, Juliette & The Licks) memang menginkan tidak banyak distorsi di band ini. Band yang berkonsep dokter ini mengeluarkan albumnya pada bulan Februari 2007 yang berjudul "We Have an Emergency" dan hanya dijual di Kanada. Ciri khas The Operation M.D. adalah kacamata bermotif caturnya yang dipakai masing-masing personil yaitu Dr. Dynamite (Cone) dan Dr. Rocco (Todd).

Album kelima mereka keluar tanggal 24 juli 2007 yang berjudul Underclass Hero. Di album ini mereka kembali ke aliran asal mereka. Mereka mengakui mereka sangat bersemangat dalam pembuatan album ini. Albumnya pun lebih kaya akan suara dan liriknya pun lebih bagus. Dalam tur Underclass Hero, posisi Dave akan digantikan dengan Tom Thacker yaitu vokalis dan gitaris dari grup band Gob. Saking semangatnya, mereka selalu bilang kalau mereka akan tur kemana-mana.

Terbentuknya Bring Me The Horizon



Bring Me the Horizon (atau sering BMTH sebagaimana dimaksud) adalah sebuah deathcore band dari Sheffield, Yorkshire. Band ini dibentuk pada tahun 2004 dari anggota band lainnya di dalam area lokal. [1] Mereka telah memasukkan unsur-unsur death metal dan metalcore di musik mereka, yang mengakibatkan genrenya terbaik digambarkan sebagai suara deathcore ke dalam album perdana mereka " Count Your Blessings "yang dirilis 30 Oktober 2006.

Mereka saat ini menandatangani kontrak dengan label Visible Noise Records, tapi pada awalnya masuk ke label rekaman Thirty Days of Night Records. Mereka juga band pertama yang akan ditandatangani sesuai dengan label. Mereka telah melakukan tur di masa lalu dengan band-band seperti Lostprophets (judul), The Blackout; Killswitch Engage (judul) dan The Haunted. Mereka melakukan tur headlining di Inggris selama bulan Maret dan April dengan sekarang mati Metalcore band saya Tewas Prom Queen.

Mereka juga dikonfirmasi untuk dapat bermain Download Festival 2007 di bulan Juni juga dengan Iron Maiden, Slayer dan lain-lain.

Oli Sykes dan Matt Nicholls yang menjadi vegetarian dan membuat ini terkenal. Mereka bergabung dalam kampanye PETA terhadap KFC.

Dalam keadaan mabuk Oli Sykes Kerrang pernah mengatakan kepada seorang wartawan bahwa "kita [Bring Me the Horizon] adalah over-rated, EP kami sial, dan hanya anak-anak seperti kita karena saya [Oli's] rambut"